UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEMATIK PADA MATERI KEMUNGKINAN BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNO


UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEMATIK PADA MATERI KEMUNGKINAN BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNO





Penelitian ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Penelitian Tindakan Kelas

 

 

 

Nama Kelompok

 

Adiendha Ayu Putri       : 20191101108

Hilma Wardatun Nisa    : 20191101027

Regina Syah Putri                   : 20191101092

Riri Yuliantika               : 20191101003

 

 

 

 

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2022

 

 

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT, alhamdulillah berkat rahmat dan karuna-Nya penulis dapat diberikan Kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEMATIK PADA MATERI KEMUNGKINAN BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNO”. Proposal skripsi ini disusun sebagai langkah awal syarat untuk dapat mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa selama dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.      Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, sebagai Rektor Universitas Esa Unggul.

2.      Bapak Drs. Dihin Septyanto, ME, sebagai Direktur Kampus Esa Unggul Citra Raya.

3.      Ibu Dr. Herlinda Syofyan, S.Si., M.Pd, sebagai Dekan FKIP Universita Esa Unggul.

4.      Ibu Dr. Ratnawati Susanto, S.Pd, MM, M.Pd, sebagai wakil Dekan FKIP Universitas Esa Unggul.

5.      Bapak Dr. Mujazi, SKM., M.Pd sebagai Ka. Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

6.      Bapak Ezik Firman Syah, M.Pd sebagai Pembimbing Akademik

7.      Segenap staff Universitas Esa Unggul.

8.      Ibu Dr. Ratnawati Susanto, S.Pd, MM, MPd sebagai dosen pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas.

9.      Kedua orang tua yang telah mendukung saya serta kelompok yang bekerja keras untuk menyelesaikan bagiannya.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki proposal penelitian tindakan kelas ini.

 

 

Tangerang, 14 April 2022

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang ....................................................................................................................4

1.2  Identifikasi Masalah ........................................................................................................... 5

1.3  Batasan Masalah ................................................................................................................ 5

1.4  Rumusan Masalah .............................................................................................................. 6

1.5  Alternatif Pemecahan Masalah .......................................................................................... 6

1.6  Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 6

1.7  Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 7

 

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teoretis .................................................................................................................   8

2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................................................... 11

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................................ 12

2.4 Hipotesis Tindakan ........................................................................................................... 13

 

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................................... 15

3.2 Jenis Penelitian...................................................................................................................15

3.3 Kehadiran dan Peran Peneliti.............................................................................................15

3.4 Subjek Penelitian................................................................................................................15

3.5 Rancangan Penelitian.........................................................................................................16

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................17

3.7 Teknik Analisis Data .........................................................................................................18

3.8 Indikator Keberhasilan Penelitian .....................................................................................20

3.9 Jadwal Penelitian................................................................................................................20


BAB IV HASIL

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 14

 

Abstrak

Penelitian ini dilakukan karena rendahnya nilai hasil belajar siswa di kelas 3c SD "X" pada pembelajaran Tematik Kemungkinan. Dengan rumusan masalah penelitian ini untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan Media Belajar Kartu Uno sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar SiswaMetode yang peneliti gunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah model Kurt Lewin yang didalamnya terdapat 4 (empat) tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengambilan data dilakukan peneliti melalui Catatan Lapangan, Tes (pre test dan post test), dan Dokumentasi. Hasil penelitian ( karena penelitian ini masih berlangsung maka hasil penelitian masih belum bisa di tuliskan).





BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 Tahun 2013 menyatakan bahwa  Kurikulum  2013  pada  jenjang  Sekolah  Dasar dirancang menggunakan  pembelajaran tematik-terpadu yang menyeluruh mulai  dari  kelas  I  hingga kelas VI. Prameswari (2017) menyatakan pembelajaran  tematik  merupakan pembelajaran yang memadukan dari beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang dikemas menjadi satu tema. Sementara Prastowo (2014) ikut berpendapat bahwa peserta didik harus aktif dan terlibat di dalam sebuah  pembelajaran serta diharapkan mampu untuk memecahkan sebuah masalah sehingga dapat menumbuhkan suatu kreativitas maupun potensi yang dimiliki oleh siswa (dalam Siddiq and Simamora, 2020).  Dapat kita tarik garis kesimpulan bahwa pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang mempercampuradukkan seluruh mata pelajaran di dalam satu buku. Tentu  dengan penjelasan tersebut kita dapat mengetahui bahwa pembelajaran yang terdapat di dalam buku kurang lengkap sehingga menyebabkan siswa lebih banyak belajar secara  mandiri, namun sayangnya,  pembelajaran mandiri yang dilakukan siswa tidak semua mendapat bimbingan dari orang tua karena zaman sekarang banyak orang tua yang masih kurang paham teknologi, hal-hal itulah yang akhirnya menjadikan hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal, Hasil belajar meliki definisi tersendiri yakni perubahan atau peningkatan serta pengembangan kearah yang lebih berkembang dibandingkan dengan sebelumnya dan perubahannya bisa diamati serta dapat diukur kedalam suatu bentuk kompetensi, baik berupa kompetensi  pengetahuan, kompetensi sikap maupun kompetensi ketrampilan (Susanto, 2018)

 

Oleh sebab itu, diperlukan sebuah perubahan yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa, seperti halnya Penggunaan media pembelajaran yang Inovatif atau media belajar basis game yang mampu meningkatkan semangat belajar siswa dan memberikan kesan kepada siswa sehingga siswa mampu mengingat pembelajaran dengan cepat dan menyenangkan. Siswa memiliki kecenderungan dapat berpartisipasi atau memiliki minat  yang lebih baik selama proses pembelajaran dengan catatan suasana kelas menggembirakan dan menyenangkan sehingga siswa dapat lebih fokus pada materi yang disampaikan sehingga menyebabkan proses pembelajaran berjalan dengan lebih efektif (Anita Dewi, 2018). Namun, tidak semua guru mampu menginovasikan sebuah media pembelajaran apalagi media pembelajaran ini digunakan pada anak yang masih duduk di jenjang sekolah dasar yang pemahamannya masih terbatas.

 

Sebagai guru yang mengajar di jenjang Sekolah Dasar yang dituntut untuk menyelesaikan materi pembelajaran sesuai dengan jadwal akademik sekolah tentu hal ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk membuat siswa paham, mengerti bahkan memunculkan perilaku atau sikap aktif selama pembelajaran, terutama pada saat pembelajaran Matematika. Persepsi Pembelajaran Matematika sulit dan tidak menyenangkan sudah sangat melekat pada diri setiap siswa yang masih duduk di bangku sekolah, bahkan ketika sudah melihat angka kebanyakan siswa mengalami penurunan motivasi belajar. Dengan demikian, sangat dibutuhkannya lah Media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa, dan disini saya akan menggunakan Media Kartu Uno sebagai Media pembelajaran. Kartu uno memang biasa digunakan untuk bermain orang seusia remaja dan diatasnya, namun bagaimana jika barang mainan yang tidak bisa digunakan oleh siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar disulap menjadi media pembelajaran dan menjadikan alat tersebut sebagai media utama untuk pemahaman mereka dalam pembelajaran Matematika materi Kemungkinan. Sasaran penelitian ini ditujukan kepada meningkatnya hasil belajar siswa selama pembelajaran matematika dan siswa tidak merasa bosan selama pembelajaran berlangsung serta siswa mampu mengingat dan memahami konsep Pembelajaran Matematika materi Kemungkinan dengan cepat.

 

1.2  Identifikasi Masalah

1.      Hasil belajar siswa yang kurang efektif.

2.      Kurangnya inovasi yang di lakukan oleh guru terkait media pembelajaran.

3.      Keefektifan penggunaan media belajar kartu uno dalam materi kemungkinan pada mata pelajaran matematika.

 

1.3  Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan bahwa batasan masalah pada penelitian ini adalah “Hasil belajar siswa dalam materi kemungkinan pada mata pelajaran matematika dapat di perbaiki melalui penggunaan media belajar kartu uno”.

1.4  Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian tindakan kelas maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut.

1.      Efektifkah penggunaan Media Belajar Kartu uno sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar siswa?

2.      Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa ketika menggunakan media belajar Kartu Uno dibandingkan dengan Metode Pembelajaran dengan Metode Konvensional sebelumnya?

3.      Pengembangan apa saja yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan media kartu uno sehingga hasil belajar siswa dapat diperbaiki terutama dalam pembelajaran Matematika materi Kemngkinan?

 

1.5  Alternatif Pemecahan Masalah

Merujuk pada identifikasi masalah yang telah di uraikan, Peneliti telah merumuskan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1.      Membuat pembelajaran khusus nya pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dengan menggunakan media kartu UNO.

2.      Memberikan motivasi kepada guru dan siswa untuk meningkatkan pemahaman materi terkait materi kemungkinan bilangan dalam pembelajaran matematika.

3.      Mengobservasi kesulitan siswa dalam pemecahan masalah terutama dalam materi berhitung.

4.      Guru menyusun prosedur kerja terkait penggunaan media kartu UNO dengan indikator pembelajaran yang meliputi:

(1)   Mengkondisikan siswa untuk duduk membentuk kelompok kecil. (2) Menyusun media kartu UNO. (3) Media kartu UNO dibagikan sesuai urutan kelompok. (4) Siswa mulai mengerjakan soal yang tertempel di dalam kartu UNO.

5.      Guru melakukan pengamatan atau mengumpulkan data selama proses pembelajaran terkait dengan hasil belajar apakah efektif penggunaan media kartu UNO dalam materi kemungkinan matematika.

6.      Guru melakukan pengolahan data terkait hasil yang sudah di amati pada saat pengamatan yang nantinya akan di buat sebuah kesimpulan.

7.      Guru melakukan evaluasi atau refleksi diri terkait dengan pembelajaran yang sudah di lakukan menggunakan media pembelajaran kartu UNO.

 

1.6  Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Media Pembelajaran Kartu Uno dalam Pembelajaran Matematika materi Kemungkinan. Selain memiliki Tujuan Umum, penelitian ini memiliki Tujuan Khusus antara lain sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui tingkat keefektifan penggunaan Media Belajar Kartu uno sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar siswa.

2.      Untuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil belajar siswa ketika menggunakan media belajar Kartu Uno dibandingkan dengan Metode Pembelajaran dengan Metode Konvensional sebelumnya.

3.      Untuk menemukan langkah yang tepat dalam menangangi kekurangan yang timbul selama pembelajaran dengan menggunakan media kartu uno sehingga hasil belajar siswa dapat diperbaiki terutama dalam pembelajaran Matematika materi Kemngkinan.

 

1.7  Manfaat Penelitian

1.      Mendapatkan media pengembangan dengan penggunaan Media Kartu Uno untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Materi Kemungkinan.

2.      Sebagai Bahan masukan bagi guru wali kelas lainnya dalam penginovasian media belajar siswa.

 


 

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

 

2.1 Kajian Teoretis

1. Hasil Belajar

Belajar adalah kegiatan Individu yang dilakukan oleh setiap orang di dalam keseluruhan proses pendidikan dengan hasil akhir tujuannya untuk memperoleh perubahan baik dari tingkah laku, pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Mimin Haryati (2007) menggolongkan Hasil Belajar menjadi 3 aspek ranah yang pertama adalah Ranah Kognitif, yang kedua adalah ranah Afektif, dan terakhir adalah ranah Psikomotorok. Tidak semua hasil belajar siswa memuaskan, ada beberapa yang kurang memuaskan atau bahkan tidak cukup memuaskan, karena itu terbentuklah faktor yang mempengaruhi Hasil belajar, Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar dibagia menjadi dua macam, ada faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar. Berikut adalah penjelasan dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

(1) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) terdiri dari :

a.         Faktor non sosial atau Faktor yang memiliki hubungan dan melingkup pada keadaan lingkungan seseorang bisa juga meliputi pada sarana dan prasarana yang tersedia untuk digunakan dalam pembelajaran. Contoh dari faktor non sosial ini meliputi udara, suhu, cuaca, waktu, tempat, hingga alat atau media  yang biasa digunakan ketika belajar.

b.        Faktor sosial atau faktor yang memiliki hubungan dan melingkup pada keadaan lingkungan seseorang yang meliputi kondisi sosial ekonomi, faktor pergaulan atau adat isitiadat yang ada serta kondisi sosial lain dalam masyarakat.

(2) Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari :

a.         Faktor Fisiologis adalah suatu faktor yang berpengaruh pada kondisi fisik seseorang saat dalam keadaan sehat atau sakit. Faktor fisiologis dapat mempengaruhi kondisi seseorang, apabila seseorang tengah sakit akan memungkinkan untuk tidak dapat melakukan aktivitas belajar yang lebih baik dibandingkan saat seseorang sedang dalam kondisi sehat.

b.        Faktor psikologis merupakan faktor yang berpengaruh pada seseorang untuk menumbuhkan semangat belajar atau bahkan mendapatkan suatu penghargaan yag berupa prestasi belajar yang lebih baik. Biasanya,  faktor psikologis meliputi persiapan belajar, strategi, perhatian, disiplin, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, motivasi, serta minat siswa.

2.    Mata Pelajaran Tematik

Pelaksanaan Pembelajaran tematik memiliki prinsip penggunaan pembelajaran yang terpadu. Dalam pembelajaran dengan konsep terpadu ini, tematik menggunakan tema sebagai pemersatu didalam pembelajarannya dan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali pembelajaran. Hal ini sesuai dengan tujuan tematik yang terdapat di dalam (Permendikbud, 2013) yaitu agar untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik didalam sebuah pembelajaran.

 

Mamat (Andi Prastowo, 2013) mendefinisikan bahwa pembelajaran tematik ialah pembelajaran terpadu yang didalam nya terolah pembelajaran yang materinya sudah terintegrasi dari beberapa mata pelajaran yang tergabung dalam sebuah topik pembelajaran yang di sebut dengan tema.  Dalam (Trianto,2011) berpendapat juga bahwa pembelajaran tematik adalah salah satu dari pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pembelajaran sehingga peserta didik mendapatkan sebuah pengalaman belajar yang lebih bermakna. Maka, berdasarkan pada beberapa teori diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran Tematik adalah pembelajaran dengan tema tertentu sebagai dasar dari bahan pembelajaran dan isinya terdiri dari berbagai macam mata pembelajaran yang saling dikaitkan satu sama lainnya.

 

Pembelajaran Tematik sendiri memiliki karakteristik sebagai berikut :

1)        Berpusat pada siswa, artinya dalam pembelajaran tematik, siswa lebih banyak berperan aktif dalam menempatkan dirinya sebagai objek belajar, sementara guru hanya bertindak sebagai fasilitator untuk menjembatani siswa dan mempermudah siswa selama proses belajar mengajar.

2)        Memberikan pengalaman secara langsung, artinya siswa selama pembelajaran dihadapkan pada peristiwa real/nyata. Sebagai bahan pengingat , bahwa didalam pembelajaran tematik pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas tetapi didalamnya menampilkan materi yang dikemas menjadi Tema dan Sub Tema yang berkaitan dan dekat dari kehidupan sehari-hari siswa.

3)        Bersifat fleksibel, fleksibel disini terdapat pada guru yang memiliki kesempatan yang secara bebas ketika tengah mengaitkan satu pembelajaran ke pembelajaran lain, hal ini disebabkan karena pembelajaran tematik tidak memiliki pemisahan yang jelas, sehingga membuat pembelajaran ini memiliki sifat pembelajaran yang fleksibel.

(Majid, 2014)

Sumber lain juga menyebutkan ciri atau karakteristik dari Pembelajaran yang mirip dengan karakteristik yang disebutkan namun masih memiliki perbedaan, pembelajaran tematik memiliki karakteristik diantaranya : (1) Relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan usia anak sekolah, (2) memiliki kegiatan yang dapat dipilih dan biasanya kegiatan tersebut bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, (3) kegiatan pembelajaran lebih berkesan dan bermakna bagi siswa, (4) pembelajran tematik mengembangkan ketrampilan berpikir siswa, dan ciri yang terakhir adalah (5) kegiatan yang disajikan lebih bersifat pragmatis atau praktis.

 

Sudah tersinggung sebelumnya bahwa di dalam pembelajaran Tematik terdapat pembelajaran-pembelajaran yang saling dikaitkan dan disandarkan pada kehidupan sehari-hati yang tentunya dalam satu tahun pembelajaran akan terdapat banyak Tema yang beragam. Karena penelitian tindakan kelas ini difokuskan kepada siswa kelas 3 SD dalam pembelajaran Tematik, maka kami mengambil sub bab Materi pembelajaran “Kemungkinnan bilangan”

 

Kemungkinan bilangan adalah sebuah kemungkinan yang bisa diperoleh dengan menjumlah atau mengurangi sebuah bilangan untuk mendapatkan hasil akhir jawabannya. Berikut adalah contoh soal kemungkinan bilangan dalam pembelajaran Tematik.

 

1)        Ayah memiliki sebuah recana untuk merapihkan rumah. Setelah di selidiki ternyata ayah membutuhkan sekitar 500 batu bata. Akan tetapi ayah masih memiliki beberapa batu bata yang berada dirumah. Setelah itu Ayah memutuskan untuk membeli kekurangan dari batu bata di toko bangunan. Berapa Batu bata yang ada dirumah dan berapa yang Ayah harus beli? 

a.       .....+..... = 500

 

2)        Tika berencana ingin memberikan permen kepada teman – temannya sebanyak 30 saat berkumpul. Lalu berapa banyak kah permen yang harus tika siapkan?

a.       ....+....= 30

 

 

 

3.    Media Pembelajaran Kartu Uno

Media Pembelajaran merupakan suatu alat pembelajaran yang dapat memberikan saluran informasi dan merangsang siswa untuk belajar. Menurut Arif S. Sadirman (2011:75) media kartu uno adalah sebuah permainan yang antar pemainnya saling berinteraksi satu sama lain demi mencapai tujuan permainan. Kartu Uno merupakan jenis permainan yang berbentuk kartu yang memiliki warna, gambar, dan symbol untuk dimainkan. Pada permainan ini mempunyai symbol sendiri diantaranya Reverse, Draw, Wild dan Skip yang setiap kartu nya memiliki arti yang berbeda.

 

Kartu uno pertama kali di ciptakan pada tahun 1971 di Reading, Ohio. Pembuat kartu uno bernama Marle Robbins dan permainan ini dikenalkan pertama kali pada keluarga nya sendiri. Jumlah kartu yang terdapat di kartu uno sebanyak 52 kartu, biasanya  kartu uno menjadi salah satu permainan yang banyak di gemari oleh kalangan pelajar. Cara bermain kartu uno adalah setiap pemain dibagikan kartu secara acak sesuai kesepakatan antar pemain satu dengan yang lain dan pemain memainkan kartu secara bergiliran hingga kartu habis, namun ketika salah satu kartu pemain habis harus mengucap “uno game” jika tidak makan pemain akan kalah atau mendapat pinalti berupa tambahan kartu lagi. (Rohgig, 2008)

 

2.2 Penelitian yang Relevan

1.    (Sulisawati & Murtinasari, 2018)  telah melakukan penelitian bahwa model pembelajaran MODIFIKASI KARTU UNO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA. Survei dilakukan dari Januari hingga November 2018, dan 58 siswa dari SMP Negeri 1 Arjasa dan MTs Nurul Jadid Bondowos berpartisipasi dalam survei. Hasil dari penelitian ini adalah hasil perubahan peta UNO ke format peta GEO yang efektif, praktis dan efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang segiempat.

 

2.    (Lestari & Suryana, 2018) telah melakukan penelitian tentang PENGARUH MEDIA KARTU PERMAINAN UNO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MEMBANDINGKAN PECAHAN SEDERHANA. Uno Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi membandingkan pecahan sederhana tanpa menggunakan media Trump. Hasil pre-test pada interval kategoris menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada kategori rendah, sedangkan hasil post-learning post-test menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada kategori tinggi. Pecahan dengan Uno yang mudah-Trump memudahkan siswa dalam memahami materi, membandingkan pecahan sederhana, belajar berinteraksi dengan teman, dan menggairahkan siswa untuk meningkat..

 

3.    (Witantyo et al., 2017) telah melakukan penelitian tentang PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN KARTU UNO SPIN MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKAMATERI BENTUK ALJABAR PADA SISWA SMP dapat menyimpulkan bahwa media permainan uno spin matematika valid menurut validator, kemudian tes dilakukan percobaan di kelompok kecil . Eksperimen, Eksperimen, Kelompok Kecil diikuti oleh 10 siswa Kelas VII. Siswa menerima angket jawaban setelah menggunakan media game matematika spin uno yang dikembangkan. Menurut Kuesioner Respon Siswa , skor rata-rata adalah 4,1 dari skor maksimum 5,0 atau 83%, yang merupakan interval yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa media game matematika UnoSpin cocok untuk pembelajaran matematika.         

2.3 Kerangka Berpikir

Suatu kerangka berpikir disusun guna memperoleh suatu jawaban semetara dari suatu permasalahan. Pada penelitian ini akan digunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dengan strategi penggunaan Media belajar berupa kartu uno yang diharapkan mampu untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa seperti yang diharapkan, dalam praktiknya, peneliti akan melakukan pengajaran di kelas secara langsung dan pengontrolan terhadap rekasi yang ditunjukkan oleh siswa selama proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran Tematik, yang merupakan adalah pembelajaran yang baru digaungkan oleh pemerintah tahun belakangan tentu membuat banyak siswa harus kembali beradaptasi dengan perbedaan isi dan kurikulum, hal lainnya metode mengajar guru yang masih monoton tentu membuat hasil belajar siswa terpengaruh. Pemilihan penggunaan Media belajar dengan pemakaian kartu uno dirasa tepat guna meningkatkan Hasil belajar siswa. Pada penelitian sebelumnya juga telah disampaikan dengan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan penggunaan Kartu uno mampu mempengaruhi Hasil belajar siswa. Adapun berikut adalah pengilustrasian kerangka berpikir dalam penelitian ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

 

2.4 Hipotesis Tindakan

Sugiyono (2015) Menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah jawaban sementara/prediksi yang digunakan terhadap rumusan masalah penelitian, atau sebuah kajian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat-kalimat pernyataan dan perlu diuji kebenarannya. Berdasarkan pada teori yang sudah dikemukakan serta kerangka berpikir yang sudah dibuat selama penelitian, dapat dirumuskan bahwa Hipotesis Tindakan untuk penelitian ini ada dua, Yang pertama adalah (1) Penggunaan kartu uno sebagai media belajar dalam mata pelajaran Tematik dalam Materi Kemungkinan Bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hipotesis lainnya adalah (2) Penggunaan kartu uno sebagai media belajar dalam mata pelajaran Tematik dalam Materi Kemungkinan Bilangan tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


BAB III

METODE PENELITIAN

 

3.1       Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD “X” pada kelas 3 di wilayah Kabupaten Tangerang. Pelaksanaan penelitian ini di jadwalkan berlangsung selama 2(dua) bulan terhitung mulai instrumen penelitian disetujui uji coba pada tahun 2022.

3.2       Jenis Penelitian

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang menggambarkan suatu peristiwa, gejala, atau kejadian yang sedang berlangsung. Variabel penelitian deskriptif dapat berisi satu variabel (satu variabel) atau beberapa variabel. Studi deskriptif juga bertujuan untuk dapat menjelaskan secara objektif subjek atau item yang diteliti, menjelaskan fakta-fakta secara sistematis, dan secara akurat menjelaskan karakteristik subjek dan frekuensi penelitian. Secara umum hasil penelitian deskriptif bersifat mendalam, luas, dan terperinci.

 

3.3       Kehadiran dan Peran Peneliti

Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK), kehadiran peneliti sangat penting di lokasi penelitian hal ini di karenakan peneliti merupakan pusat dari kegiatan. Kehadiran peneliti meliputi perencana, pengumpul data, penganalisis data, hingga memproses data untuk di laporkan sebagai hasil penelitian. Sebagai penyedia alat penelitian, peneliti merancang RPP, memberikan materi selama pembelajaran pembelajaran, kemudian melakukan catatan lapangan, pengambilan tes untuk melihat hasil keberhasilan siswa, mengumpulkan data melalui dokumentasi, dan menganalisis data yang di dapatkan.

 

3.4       Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seseorang yang dijadikan narasumber atau responden yang  bertujuan untuk memberikan respon terkait masalah yang berhubungan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Berdasarkan pengertian penelitian tersebut dapat diketahui bahwa subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 3 SD, terutama pada kelas 3C yang bersekolah di SD “X” sebagai pelaku yang di perkenalkan media pembelajaran menggunakan kartu UNO  untuk mata pelajaran tematik khususnya dalam materi kemungkinan bilangan.

 

3.5       Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti siklus sebagai berikut :

 

 

 

 


Siklus 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Mengulangi kembali Siklus jika Hasil belajar setelah Refleksi 2 masih belum menunjukkan hasil belajar yang signifikan

 

Refleksi

 

Oval: Bila Hasil belajar Siswa tidak meningkatSiklus 2

 

 

 

 

Gambar 3.1


 

3.6       Teknik Pengumpulan Data

          Teknik pengumpulan data adalah sebuah proses dengan tujuan untuk mendapatkan data yang nantinya akan di kumpulkan dan di analisis pada langka berikutnya dan hasi nya bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang dipilih dari penelitian ini yaitu:

1.  Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang diambil selama kegiatan penelitian yang  meliputi suasana kelas, aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran di dalam kelas. Catatan lapangan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu buku harian guru dan buku harian siswa. Buku Harian Guru merupakan alat pengumpul data berupa buku catatan atau kumpulan karya tulis ilmiah yang dimiliki guru. Catatan lapangan dapat  mempermudah  guru untuk mengabadikan kondisi kelas atau berbagai fenomena yang terjadi selama proses penelitian. Student Diary atau buku harian siswa adalah alat pengumpulan data yang dibuat oleh siswa biasanya dapat berisi ide, reaksi, dan pendapat siswa tentang umpan balik setelah di adakannya penelitian. Untuk menghindari ketidak validan data yang di tulis oleh siswa sebaiknya pada memo student diary tidak di berikan nama asli bagi penulis catatan memo.

Adapun instrumen catatan lapangan sebagaimana terlampir.

 

2.Tes

             Tes adalah kumpulan pernyataan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat baik individu atau kelompok. Tes memiliki sifat mengukur sejauh mana tingkat kemampuan seseorang. Beberapa bentuk tes memiliki bentuk deskripsi misalnya pada tes psikologis yang mengarah pada karakteristik atau kualifikasi tertentu. Bentuk tes lain nya yang digunakan dalam pendidikan, pada tes yang di biasa digunakan dalam pendidikan di bedakan antara tes hasil belajar dan tes psikologi.tes yang digunakan sebagai peneliti berupa pertanyaan dan jawaban yang diberikan secara tertulis. Pada tes tertulis  menjadikan peserta didik untuk mengisi soal-soal yang telah disusun, hal ini bertujuan untuk melihat tingkat pemahaman siswa, serta melihat bagaimana tingkat  pencapaian dan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran, khususnya sesuai dalam mata pelajaran tematik. Dalam penelitian ini, tes yang diberikan ada dua macam yakni tes awal dan tes akhir.  

a. Tes pada awal penelitian (pre test), dengan tujuan untuk mengukur kemampuan siswa  sebelum pembelajaran.

b. Tes pada akhir tindakan (post test), untuk mengetahui apakah materi yang sudah diajarkan oleh guru dapat di pahami oleh siswa.

Adapun instrumen tes sebagaimana terlampir.

 

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan melihat atau merekam situasi selama kegiatan penelitian berlangsung untuk digunakan sebagai bukti data lapangan. Peneliti mengumpulkan data dengan cara mereview dan merekam laporan yang ada dengan mengambil gambar siswa saat melakukan metode dokumentasi ini.

Adapun instrumen dokumentasi sebagaimana terlampir.

 

3.7       Teknik Analisis Data

Menurut Suprayogo Tanzeh, analisis data adalah serangkaian kegiatan untuk meninjau, mengelompokkan, mensistematisasikan, menafsirkan, dan memvalidasi data sehingga fenomena tersebut memiliki nilai sosial, akademik, dan ilmiah. Pada proses analisis data ini dilakukan sebelum memasuki lapangan, saat di lapangan, dan setelah keluar dari lapangan. Analisis data ini diperoleh dari sampel dengan instrumen yang dipilih dan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis yang diajukan dengan menyajikan data. Kegiatan analisis data dibagi menjadi  tiga di antara nya :

 1.  Reduksi Data

Mereduksi data adalah kegiatan merangkum, menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan memilih serta mengfokuskan pada pencarian tema dan pola. Sehingga data yang telah  direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan lebih banyak data.

2.  Menyajikan Data

Penyajian data dilakukan untuk menampilkan hasil reduksi dengan mengumpulkan informasi dari hasil reduksi secara naratif, menarik kesimpulan, dan memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian. Data dapat di uraikan secara bermakna dalam bentuk komentar, grafik, dan tabel.

3.  Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Kegiatan ini terdiri dari proses menemukan dan menjelaskan makna data. Setelah itu dilakukan pemvalidasian berupa keakuratan kesimpulan dan keakuratan makna yang terdapat dari data penelitian. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan media kartu uno maka data yang dibutuhkan berupa data hasil belajar yang diperoleh dari hasil belajar siswa. Hasil belajar ini menggunakan teknik analisis hasil evaluasi. Selanjutnya persentase hasil belajar yang dicapai siswa dibandingkan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan. Siswa dikatakan lulus hasil belajar jika mencapai nilai > 75 %, berikut ini cara menghitung hasil belajar:

S= x 100

 

 

 

 


Gambar 3.2

Keterangan:

S: Nilai harapan lulus siswa

R: jumlah soal yang dijawab dengan benar oleh siswa

N: hasil maksimal yang di dapatkan setelah mengikuti tes

 

3.8       Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator kerja yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan keberhasilan penerapan strategi pembelajaran adalah Indikator kuantitatif, atau besaran nilai ujian yang dicapai siswa dibandingkan dengan mata pelajaran dengan nilai ketuntasan minimal (kriteria minimal KKM).

 

Berdasarkan indikator tersebut dapat dijelaskan bahwa keberhasilan pembelajaran peneliti dalam penelitian ini tercermin baik dari proses maupun hasil. Hal ini dapat ditentukan dengan berbagai pertimbangan, termasuk observasi lapangan. Sekolah dasar yang digunakan peneliti dalam mata pelajaran matematika sudah ditentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) nya adalah 75, sehingga nilai KKM ini akan digunakan peneliti sebagai patokan keberhasilan belajar peserta didik ke kelas 3 SD pada mata pelajaran matematika, yang artinya jika kriteria ketuntasan pada siklus yang belum mencapai target >75 maka akan dilaksanakan siklus kedua sampai ketuntasannya benar-benar tercapai >75.

 

Rumus indikator pembelajaran sebagai berikut:

Text Box: NP = R/SM x 100%

 

 


                                    Gambar 3.4

Keterangan :

NP : Nilai yang diharapkan atau nilai persen yang dicari

R : Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

SM: Skor maksimal dari tes tersebut

 

3.9       Jadwal Penelitian

Agar penelitian terlaksana dengan baik maka peneliti merancang jadwal penelitian beserta rancangan tata cara nya yang akan di sampaikan. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut :

siklus

Tindakan

pelaksanaan

Tata Cara

Tanggal

Waktu

I

1

18 April 2022

2 x 30 Menit

Guru mengobservasi kesulitan siswa dalam pemecahan masalah soal tematik materi kemungkinan

2

19 April 2022

2 x 30 Menit

Guru melakukan observasi  kepada siswa sebelum menggunakan media kartu UNO

3

20 April 2022

2 x 30 Menit

Guru mengamati siswa selama pembelajaran sebelum menggunakan media kartu UNO

4

21 April 2022

2 x 30 Menit

Guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa sebelum menggunakan kartu UNO

II

1

26 April 2022

2 x 30 Menit

Guru memberikan solusi kepada siswa untuk  pemecahan masalah soal tematik materi kemungkinan

2

27 April 2022

2 x 30 Menit

Guru memperkenalkan kepada siswa media kartu UNO

3

28 April 2022

2 x 30 Menit

Guru mengamati siswa selama pembelajaran sesudah menggunakan media kartu UNO

4

29 April 2022

2 x 30 Menit

Guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa sesudah menggunakan kartu UNO

 

DAFTAR PUSTAKA

Anita Dewi, R. S. (2018). ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VA DI SDN JOGLO 04 PETANG (studi pre-eksperimen). Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa Volume 4, Nomor 2, 4.

Lestari, N. D., & Suryana, Y. (2018). Pengaruh Media Kartu Permainan Uno Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Membandingkan Pecahan Sederhana. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), 193–203.

Rahmatin, R. dan, & Siti Khabibah. (2016). PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN KARTU UMATH (UNO MATHEMATICS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK OPERASI BILANGAN BULAT Rosary Rahmatin. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(5), 67–73.

Siddiq, Y. I., & Simamora, A. H. (2020). Pengembangan Animasi Dua Dimensi Pada Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. 8, 49–63.

Suciati, I., Studi, P., Matematika, P., & Alkhairaat, U. (2020). Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 3(2).

Sulisawati, D. N., & Murtinasari, F. (2018). Modifikasi Kartu Uno Sebagai Media Pembelajaran Bangun Datar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 1, 101–110.

Susanto, R. (2018). PENGKONDISIAN KESIAPAN BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN HASIL.

Witantyo, M., Rahmawati, D., & Si, M. (2017). Pengembangan Media Permainan Kartu Uno Untuk. Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia, 4(3), 1–17. https://doi.org/10.30596/jcositte.v1i1.xxxx

Anita Dewi, R. S. (2018). ANALISIS PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VA DI SDN JOGLO 04 PETANG (studi pre-eksperimen). Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa Volume 4, Nomor 2, 4.

Lestari, N. D., & Suryana, Y. (2018). Pengaruh Media Kartu Permainan Uno Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Membandingkan Pecahan Sederhana. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), 193–203.

Rahmatin, R. dan, & Siti Khabibah. (2016). PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN KARTU UMATH (UNO MATHEMATICS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK OPERASI BILANGAN BULAT Rosary Rahmatin. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 1(5), 67–73.

Siddiq, Y. I., & Simamora, A. H. (2020). Pengembangan Animasi Dua Dimensi Pada Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. 8, 49–63.

Suciati, I., Studi, P., Matematika, P., & Alkhairaat, U. (2020). Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 3(2).

Sulisawati, D. N., & Murtinasari, F. (2018). Modifikasi Kartu Uno Sebagai Media Pembelajaran Bangun Datar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 1, 101–110.

Susanto, R. (2018). PENGKONDISIAN KESIAPAN BELAJAR UNTUK PENCAPAIAN HASIL.

Witantyo, M., Rahmawati, D., & Si, M. (2017). Pengembangan Media Permainan Kartu Uno Untuk. Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia, 4(3), 1–17. https://doi.org/10.30596/jcositte.v1i1.xxxx

Komentar