MAKALAH PENULISAN LAPORAN

MAKALAH
PENULISAN LAPORAN
(Makalah Disusun untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Bahasa Indonesia)

Dosen Pengampu:
Silvia Ratna Juwita, M.Pd

Oleh:
Alifah Setiawulan P    (20191101017)
Devy Rahmasari          (20191101006)
Dita Satriana P            (20190101067)
Eva Liana                    (20190101130)
Hilma Wardatun N     (20191101027)
Ilham Sapta Nugraha  (20190101124)
Muhammad Rob M     (20190801062)
Sachrur Ramadhan      (20190801028)
Siti Aulia Astuti          (20190101121)
Yosintha Valent          (20191101042)


UNIVERSITAS ESA UNGGUL
KAMPUS CITRA RAYA TANGERANG
2019



DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang Masalah
1.2.   Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.   Pengertian Laporan
2.2.   Fungsi laporan
2.3.   Ciri-Ciri Laporan
2.4.   Jenis-Jenis Laporan
2.5.   Sistematika Penyusunan Laporan
2.6.   Pokok-Pokok Bagian Laporan
2.7.   Contoh Format Laporan Pekerjaan
2.8.   Contoh Format Laporan Penelitian
BAB III
PENUTUP
3.1.   Kesimpulan
3.2.   Saran
DAFTAR PUSTAKA






BAB I

PENDAHULUAN


1.1.         Latar Belakang Masalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, laporan adalah tulisan panjang berisi kejadian berikut persoalannya berdasarkan pengamatan sendiri yang disusun secara resmi, sampai sedetail-detailnya. Menurut Slamet Soeseno, dalam bukunya yang berjudul Teknik Penulisan Ilmiah Populer, laporan berarti cara penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Jadi laporan hasil pengamatan dapat kita artikan sebagai tulisan yang membuat informasi mengenai kegiatan pengamatan terhadap objek tertentu yang dibuat oleh penulis sehubungan dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sebuah laporan disusun apabila seseorang mendapat tugas untuk melakukan suatu kegiatan. Isi laporan ialah semua fakta yang didapatkan pada saat melakukan kegiatan. Pendapat kita selaku si pelapor tidak dibaurkan dengan isi laporan, melainkan ditempatkan pada bagian saran. Jadi, laporan merupakan salah satu alat yang resmi untuk menyampaikan informasi.
Mengapa kami memilih tema Penulisan Laporan dalam makalah ini? Karena sering sekali dalam menulis laporan kita masih belum mengetahui bagaimana cara penulisan laporan yang baik dan benar. Tentunya untuk mengetahui cara penulisan laporan yang baik di butuhkan pemahaman tentang laporan itu sendiri mulai dari jenis laporan fungsi laporan manfaat laporan serta cara penulisan laporan yang baik dan benar.
Komponen yang saya sebutkan tersebut masing masing harus di pahami dengan benar agar kita dapat mengetahui cara menulis laporan yang baikLaporan yang baik ialah laporan yang berbentuk dalam sistematika penulisan yang baik mulai dari pendahuluan dan diakhiri dengan penutup.
Tentunya kita sebagai mahasiswa harus mengetahui bagaimana cara penulisan yang baik dan benar, karena itu akan berguna dalam meyelesaikan makalah atau skripsi yang akan kita hadapi nanti di dalam dunia perkuliahan sehingga kita akan mendapat nilai yang bagus
1.2.         Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian laporan?
2.      Apa fungsi laporan?
3.      Apa saja ciri-ciri laporan?
4.      Apa saja jenis-jenis laporan?
5.      Bagaimana sistematika penyusunan laporan?
6.      Apa saja pokok-pokok bagian laporan?
7.      Bagaimana contoh format laporan pekerjaan?
8.      Bagaimana contoh format laporan penelitian?













BAB II

PEMBAHASAN


2.1.          Pengertian Laporan
Menurut Widyamartaya (2004:7), penulisan laporan adalah penyampaian informasi yang bersifat factual tentang sesuatu dari satu pihak ke pihak yang lain. Dengan kata lain, penulisan laporan menyangkut tiga hal, yaitu (1) apa yang dilaporkan (2) siapa yang melaporkan dan (3) kepada siapa laporan itu disampaikan. Laporan adalah suatu tulisan berisi hasil pengamatan terhadap sebuah tempat atau suatu pekerjaan (Indradi, 2008:80). Laporan adalah suatu bentuk penyajian informasi yang berdasarkan fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan terhadap informasi tersebut. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdsarakann objektif yang dialami sendiri (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
2.2.         Fungsi laporan
Laporan merupakan alat komunikasi dalam suatu organisasi untuk menyampaikan data-data fakta secara rinci. Dengan alat inilah anggota dari suatu organisasi memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan memungkinkan untuk menguji atau mengubah kebijaksanaan yang telah dibuat. Disamping itum laporan juga sebagai alat manajerial dalam melaksanakan tugas atau fungsi perencanan, perorganisasian, pengambilan keputusan, pengawasan dan pengendalian. Berikut adalah penjelasan mengenai empat fungsi laporan (Pratiwi 2013:163).


1.      Penyampain Informasi
Laporan merupakan sumber informasi bagi penerima laporan dalam rangka menyelsaikan tugasnya.
2.      Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang pejabat atau petugas kepada atasannya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Dari laporan itu seseorang atasan akan meneliti tentang pelaksanaan tugas dan fungsi oleh pejabat bersangkutan.
3.      Bahan Pengambilan Keputusan
Untuk keperluan pengambilan keputusan seorang pimpinan memerlukan data/dan informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil.
4.      Alat Pembina Kerja Sama
Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama. Saling tukar informasi, saling pengertian, dan koordinasi antara atasan dan bawahan sangat mendukung kerja sama yang baik.
2.3.                     Ciri-Ciri Laporan
Sebuah laporan akan dikatakan baik apabila laporan tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Bahasa Formal
Bahasa Formal, yakni maksudnya bahasa yang digunakan dalam membuat laporan haruslah memakai bahasa yang formal, jelas, baik, dan juga harus teratur. Laporan yang baik dan benar tentu menggunakan bahasa formal atau menggunakan kata yang baku dan sesuai dengan kaidah penulisan yang terdapat dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Penyusunan antar paragraf, kalimat, kata, hingga tanda baca harus tepat dan teratur dari segi sintaksis bahasa. Tidak menggunakan kata ganti orang. Titik berat dan penekanan pada sebuah laporan yang baik ialah tidak berdasarkan pendapat penyaji data namun berdasarkan fakta atau kenyataan.
2.      Objektif
Objektif, yakni maksudnya pernyataan yang dibuat dalam sebuah laporan harus berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Kesimpulan serta rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan detail serta harus terhindari dari sangkaan dan pendapat pribadi. Apabila ternyata fakta menunjukkan A yang dilaporkan juga harus A tanpa ada tendensi apapun.
3.      Sistematis
Penulisan judul, subjudul, dan sebagainya disusun dengan teratur dengan perencanaan yang baik. Bagian dari laporan seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan disusun harus sesuai urutan agar mempermudah pembaca untuk mengerti isi dari laporan yang ditulis tersebut.
4.      Pembacanya Tertentu
Laporan yang dibuat yaitu atas permintaan pihak tertentu dan berdasarkan bidang tertentu dan tentunya dibaca dan ditujukan untuk pembaca yang khusus. Contoh seperti laporan keuangan perusaahaan yang tentu saja ditujukan kemudian dipublikasikan hanya pada direktur keuangan, bagian keuangan, dan juga direktur utama ataupun pada orang-orang yang ada hubungannya dengan manajemen keuangan pada sebuah perusahaan.
5.      Dibuat Atas Permintaan
Laporan biasanya ditulis atas permintaan dari pihak tertentu. Laporan tersebut dibuat un bahtuk menjadi bahan pertanggungjawaban mengenai suatu tugas yang sudah dilakukan. Laporan biasanya berupa laporan panjang atau pendek, sesuai keperluan. Namun, ada waktu-waktu tertentu seseorang membuat suatu laporan atas inisiatif sendiri.

6.      Logis
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakan dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
7.      Tepat Waktu
Pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membuthkan pembuatan laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan, sehingga laporan harus tepat waktu. 
2.4.         Jenis-Jenis Laporan
Jenis-jenis laporan dapat ditinjau dari beberapa hal, diantaranya dari waktu, cara, bentuk, sifat, dan maksud laporan tersebut dibuat. (Sukoco, 2012:180)
1.         Laporan Berdasarkan Waktu
b.    Laporan Rutin
            Laporan rutin adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Laporan ini biasanya memuat informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas pada satuan unit organisasi atau tugas individu dalam organisasi. Contoh : laporan kehadiran karyawan setiap bulan
c.     Laporan insidental
            Merupakan laporan yang di buat dan disampaikan dengan waktu yang tidak terjadwal secara tepat. Laporan ini disusun bila ada suatu hal yang dipandang sangat penting untuk disampaikan atau kegiatan yang bersifat khusus dan mendadak.

2.        Laporan Berdasarkan Cara Penyampaian
a.    Laporan Lisan
            Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung. Laporan ini tidak memerlukan bentuk penulisan khusus, karena pelapor mengungkapkan isi laporannya secara lisan kepada pimpinan, baik bertatp muka secara langsung maupun melalui telepon. Tetapi penting diperhatikan bagwa menyampaikan laporan melalui telepon, menurut etika perkantoran dianggap kurang sopan. Salah satu kelemahan laporan lisan adalah adanya ketidakleluasaan untuk mengungkapkan isi laporan, baik karena waktu terbatas maupun tekanan psikologis pelapor terhadap pimpinan.
b.    Laporan Tertulis
            Laporan tertulis adalah laporan yang diampaikan dalam bentuk tulisan biasanya di ketik di komputer. Laporan ini bias berbentuk formal atay informal. Melalui laporan tertulis diharapkan informasi yang disajikan lebih terstruktur disertai dengan analisi yang mendalam.
c.     Laporan Visual
            Laporan visual merupakan laporan yang disajikan dalam bentuk gambar, entah lukisan, foto, film, atau slide. Contoh: disampaikan melalui media presentasi (power point)
d.    Laporan Audo Visual
            Laporan yang penyajiannya tidak hanya tulisan atau lisan, tapi juga digabungkan dengan suara dan gambar.

3.         Laporan Berdasarkan Bentuk
a.    Laporan Berbentuk Surat
            Laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat dengan isi yang terbatas, biasanya hanya poin-poin penting saja yang ditulis. Contoh: laporan jumlah siswa yang keluar dari suatu sekolah
b.    Laporan Berbentuk Karangan atau Naskah
            Laporan dibuat dalam bentuk karangan, karena informasi yang disampaikan cukup banyak laporan. Laporan ini biasanya untuk menulis laporan formal, misalnya skripsi atau tesis maupun disertasi.
c.     Laporan Berbentuk Memo
            Laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi laporan singkat dan langsung ditujukan terhadap pejabat suatu instansi. Untuk keperluan intern dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.

4.         Laporan Berdasarkan Sifat Penyajian
a.    Laporan Informal
            Laporan ini biasanya diwujudkan dalam bentuk e-mail, memo atau surat yang dibuat dengan tidak mengikuti aturan pembuatan laporan pada umumnya.
b.    Laporan Formal  
            Laporan yang isinya bersifat penting dan sifatnya analitis dibuat dengan mengikuti aturan resmi dalam pembuatan laporan dan didukung oleh dokumen-dokumen resmi. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah pembuat laporan harus mampu mengiterpretasikan data dengan benar. Kekeliruan dalam menginterpretasikan data akan berdampak pada kesalahan dalam pembuatan kesimpulan atau rekomendasi. Dalam pembuatan kesimpulan, unsur subjektivitas pembuat laporan tidak boleh dimasukan agar laporan tetap bersifat benar dan objektif.
5.         Laporan Berdasarkan Maksud Penyampaian
a.    Laporan Informatif
Laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
b.    Laporan Rekomendasi
Laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
c.     Laporan Analitis
            Laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
d.    Laporan Pertanggung Jawaban
            Laporan memuat hal-hal yang dikerjakan ketika bertugas mewakili lembaga atau instansi. Pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanalkan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersofat evaluatif)

2.5.    Sistematika Penyusunan Laporan
            Agar laporan yang akan disampaikan kepada atasan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, maka laporan harus disusun secara tepat. Laporan dapat disusun secara tepat apabila prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunannya tepat pula. Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh dalam membuat laporan (Widyamartya, 2004:33).
1.      Menganalisis masalah
a.       Siapa yang akan membaca laporan?
b.      Apa tujuan laporan?
c.       Tindakan apa yang diinginkan lembaga atau instansi?
d.      Apa ruang lingkup laporan?
e.       Apa yang telat diminta secara khusus?
f.       Dalam berapa lama laporan harus diselesaikan?
g.      Petunjuk atau perintah khusus apa saja yang harus dipertimbangkan?
2.      Merencanakan Penanganan Masalah
a.       Informasi apa saja yang harus dimasukkan: fakta, informasi, hasil wawancara, hasil kuesioner, kesimpulan, saran, atau gabungan dari semua itu?
b.      Apa yang telah diketahui? Apa saja yang tidak diketahui?
c.       Mana unsur-unsur yang lebih penting, dan yang kurang penting?
d.      Studi atau laporan sebelumnya yang mana saja yang bisa membantu?
e.       Siapa yang dapat membantu untuk mendapatkan informasi?
f.       Mengurutkan sementara proses penyusunan laporan
3.      Menyelidiki Masalah
a.       Menganalisi data secara teliti.
b.      Melengkapi data yang kurang.
c.       Memilah fakta dan hasil yang paling penting.
d.      Memperkirakan kesimpulan yang didapatkan dari fakta dan hasil yang sementara telat ditemukan.
4.      Menyusun Produk
a.       Menyusun laporan dengan berpatokan pada tujuan laporan
b.      Menafsirkan fakta-fakta yang ada dilapangan untuk menentukan hasil dan disesuaikan dengan latar belakang laporan.
5.      Membenahi dan Menyiapkan Produk
a.       Memperhatikan penulisan laporan, ejaan, tanda baca, dan gaya penulisan.
b.      Menyesuaikan bentuk laporan sesuai yang diinginkan.
c.       Memilih kertas yang baku untuk keperluan cetak laporan.

2.6.    Pokok-Pokok Bagian Laporan
            Selain langkah-langkah penyusunan laporan, pokok-pokok bagian dari laporan adalah sebagai berikut:
1.      Pendahuluan
            Pendahuluan bermaksud mengantarkan dan mengajak pembaca mengetahui isi laporan. jadi, pendahuluan memuat latar belakang persoalan,apa sebabnya laporan di buat, apa maksud penulisan, apa sesungguhnya perihal yang akakn di kupas.singkatnya, di samping mengajak; memasuki "alam pikiran penulis", yang membaca harus merasa tertarik setelah membaca pendahuluan untuk terus membacanya.
2.      Batang Tubuh Laporan
            Bagian ini merupakan bagian laporan yang terpenting,karena di bagian inilah di paparkan segala fakta dan data yang telah diolah tadi. Batang tubuh laporan dapat dikelompokan ke dalam beberapa Bab sesuai dengan keperluan. Laporan yang kurang dari 20 lembar, pemecahan batang tubuh laporan ke dalam bab-bab tidak diperlukan.biasanya judul sub-sub di tempatkan pada bagian sebelah kiri.
            Pada batang tubuh laporan dapat pula dilengkapi dengan chart,diagram,tabel-tabel,gambar-gambar dan lain sebagainya, sepanjang hal ini merupakan bagian dari pembahasan.namun demekian,kalau chart dan yang lain-lain itu hanya sebagai pelengkap saja,cukup di masukan oada bagian lampiran. Batang tubuh laporan biasanya mengandung uraian tentang;
a.       Fakta dan data pelaksanaan kegiatan
b.      Fakta tenyang tujuan yang telah dicapai
c.       Masalah-masalah yang dihadapi. Dalam mengemukakan masalah sebaiknya di kemukakan dalam pertanyaan negatif, misalnya; belum sempurnanya sistem pengangkatan pegawai. Setelah permasalahan dikemukakan, kemudian di uraikan dan ditunjukan faktanya.
d.      Pembahasan atau analisis masalah setelah di uraikan dan di tunjukan faktanya,kemudian di analisis,maksudnya diuraikan sebab-musababnya timbulnya asalah itu yang mengarah kepemecahan masalah (belum pemecahan masalah).

3.      Kesimpulan
            Yang dimaksud dengan kesimpulan adalah hal-hal yang besar (garis-garis besar) dalam penyajian Bab sebelumnya. Perlu diingat bahwa masalah tidak disimpulkan,yang disimpulkan adalah fakta,dan pemecahan masalah.
4.      Saran
            Saran adalah semacam terapi atau pengobatan,langkah-langak yang akan dijalankan untuk pemecahan masalah  baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Saran sifatnya dinamis. Saran pada dasarnya berasal dari yang telah disajikan maupun yang berasal di luar yang telah disajikan.
5.      Lampiran
            Lampiran merupakan data pendukung uraian isi laporan hang mungkin terlalu  banyak, sehingga tidak dimasukkan dalam teks laporan. Karena apabila dimasukkan dalam teks laporan, dapat mengganggu kontinuitas laporan, dan lebih jauh lagi dikhawatirkan dapat mengggagu pengertian mengenai hal-hal yang diuraikan dalam teks laporan. Lampiran laporan, dapat berupa; peraturan perundangan, surat-surat, bagan, diagram, tabel gambar, foto, denah, da lain-lain. Apabila jenis/macam lampiran banyaj, perlu dituliskan nomor urutannya. Misalnya, lihat lampiran I, lihat lampiran II, dan selanjutnya. Kepustakaan perlu di cantumkan, apabila penulisan suatu laporan mengambil acuan dari berbagai buku atau hasil penelitian yang sudah dipublikasikan.

2.7.                     Contoh Format Laporan Pekerjaan

JUDUL
       I.            KATA PENGANTAR
    II.            DAFTAR ISI
 III.            LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA
 IV.            SAMBUTAN KEPALA
    V.            SAMBUTAN PEMIMPIN PROYEK
 VI.            TAHAP KEGIATAN
a.       Tahap Persiapan
1.      Penyusunan panitia
2.      Penyusunan materi penataran
3.      Lain-lain,
b.      Tahap Pelaksanaan
1.      Pembukaan
2.      Penyajian materi
3.      Penatar
4.      Petatar
5.      Tahap penutupan
VII.            Lampiran
a.       Surat keputusan kepanitiaan
b.      Rancangan kegiatan:
c.       Surat-surat persiapan;
d.      Formulir;
e.       Edaran pers;
f.       Analisis biodata peserta penataran;
g.      Laporan ketua panitia pada penutupan;
h.      Kesan dan pesan peserta;
i.        Contoh piagam;
j.        Daftar nama peserta
k.      Lembar evaluasi.

2.8.         Contoh Format Laporan Penelitian
JUDUL
BAB I             PERMASALAHAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah;
C.     Batasan Masalah dan Paradigma Penelitian;
D.    Tujuan Penelitian;
E.     Kegunaan Hasil Penelitian.
BAB II                        LANDASAN TEORI
A.    Asumsi dan Hipotesis Penelitian
1.      Asumsi;
2.      Hipotesis Penelitian.
BAB III          PROSEDUR PENELITIAN
A.    Populasi dan Sampel;
B.     Validitas dan Reliabilitas Instrumen;
C.     Teknik Pengumpulan Data;
D.    Pengujian Persyaratan Analisis;
E.     Teknik Analisis Data.
BAB IV          HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian;
B.     Hasil Pengujian Hipotesis;
C.     Pembahasan Hasil Penelitoan.
BAB V            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan;
B.     Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.      Lampiran instrumen penelitian;
2.      Lampiran hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrument;
3.      Lampiran data mentah;
4.      Lampiran analisis data termasuk perhitungan pengujian hipotesis;
5.      Lampiran yang lain, seperti perijinan dan lain-lain.







BAB III
PENUTUP

3.1.           Kesimpulan
                   Laporan adalah alat komunikasi organisasi untuk menyampaikan informasi yang bersifat factual secara rinci dari satu pihak ke pihak lain. Bahasa yang digunakan dalam membuat laporan haruslan memakai bahasa yang formal, jelas, baik, dan juga harus teratur. Pernyataan dalam laporan harus berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Penulisan judul dan subjudul disusun dengan tertaur dengan perencanaan yang baik. Jenis laporan dapat ditinjau dari beberapa hal.

3.2.           Saran
                   Saran yang kami berikan dalam membuat laporan adalah kita harus membahas dan membuat laporan dengan benar, dan mudah dipahami. Karena salah satu dokumen yang dapat digunakan untuk bahan studi dan bahan untuk perbandingan, penelitian, dan sebagianya.









DAFTAR PUSTAKA


Juwita, Silvia Ratna, dkk. (2019). Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Mughnifar Ilham (2019) https://materibelajar.co.id/pengertian-laporan/ (diakses pada 13 Oktober 2019)

Komentar